MANAJEMEN KEUANGAN
PENGERTIAN
MODAL KERJA
Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva
lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen
kas, manajemen piutang manajemen persediaan.Terdapat tiga konsep definisi modal
kerja yaitu :
1. Konsep kuantitatif:
Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia
untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja
adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
2. Konsep kualitatif:
Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep
ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net
working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection (tingkat keamanan
bagi para kreditur jangka pendek)
3. Konsep fungsional:
Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam
menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future
income.
TUJUAN
DAN SUMBER MODAL KERJA
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan
ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan
sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan
modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah
perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
1. Hasil operasi perusahaan.
2. Keuntungan dari pernjualan
surat-surat berharga (investasi jangka pendek)
3. Penjualan aktiva tidak lancar
4. Penjualan saham atau obligasi
SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA
ü Adanya kenaikan sector modal baik
yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan
investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
ü Ada pengurangan atau penurunan
aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya
penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan
bertambah
ü Ada penambahan hutang jangka panjang
baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang
diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
ü Adanya pembentukan dana atau
pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka
akan mengurangi modal kerja
ü Adanya penambahan atau pembelian
aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
ü Pengambilan uang atau barang yang
dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA
ü Melindungi perusahaan terhadap
krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
ü Memungkinkan untuk dapat membayar
semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
ü Menjamin dimilikinya kredit standing
perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat
menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
ü Memungkinkan bagi perusahaan untuk
memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
ü Memungkinkan bagi perusahaan untuk
dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk
memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
ü Laporan modal kerja akan sangat
berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.
LAPORAN
MODAL KERJA
Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil
aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan
sebab-sebab perubahan-peubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.
Contoh
penyusunan “Laporan Modal Kerja” berikut ini diberikan data PT Jaya Makmur yang
diperbandingkan antara 31 desember 1997 dengan neraca 31 desember 1998 sebagai
berikut :
PT. JAYA MAKMUR
Neraca yang diperbandingkan
31 Desember 1997,1998
Laba ditahan tahun 1996 Rp771,400. dan laba bersih tahun
1997 Rp 1,000,000 di asumsikan jika tidak diketahui data lainnya, maka dari
neraca yang diperbandingan tersebut dapat secara langsung dibuat “Laporan
Perubahan Modal Kerja” sebagai berikut
PT. JAYA MAKMUR
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun 1998
Sumber
Modal Kerja :
1) Hasil Operasi : Laba Rp.
521,900
Depresiasi Rp. 83,500
----------------- +
Rp.
605,400
2) Penjualan Saham Rp.
600,000
----------------- +
Rp1,205,400
Penggunaan
Modal Kerja
1) Pembelian Gedung Rp. 400,000
2) Pembelian Alat-alat Kantor Rp. 150,000
3) Pembayaran Hutang Obligasi Rp. 150,000
------------------ +
Rp.
700,000
-------------------
-
Kenaikan
Modal Kerja Rp.505,400
Dari laporan diatas maka PT JAYA
MAKMUR mendapatkan kenaikan modal kerja
pada tahun 1998 sebesar Rp. 505,400 dimana sumbernya berasal dari hasil operasi
dan penjualan saham.
Laporan modal kerja akan bertambah apabila aktiva lancar
bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan perubahan dalam sector atau pos
tidak lancar (non current account). Tetapi penggunaan aktiva lancar tidak
selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki
oleh perusahaan misalnya penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar
hutang lancar.
Manajemen modal kerja yang sehat memperhatikan 2 masalah
keputusan yang mendasar pada perusahaan :
ü Penentuan jumlah optimal investasi
dalam aktiva lancar
ü Penentuan kombinasi yang tepat antara
pembelanjaan utang lancar dan utang jangka panjang untuk mendukung investasi
dalam modal kerja.
ADA
3 MACAM PENGERTIAN TENTANG MODAL:
1. Non Working Capital
Dana yg tdk menghasilkan current income atau jk menghasilkan
current income tdk sesuai dg maksud utama didirikannya perush. tsb.
2. Potential working capital (Modal
Kerja Potensial)
3. Modal Kerja
Keterangan:
1) Depresiasi bangunan setiap tahun Rp
22.500,- dan depresiasi mesin setiap tahun Rp 30.000,-
2) Penjualan dg kredit dg profit margin
sebesar 40 %
Tentukan
besarnya Modal Kerja menurut konsep fungsional ?
Dari
data tersebut , besarnya modal kerja menurut konsep fungsional sebagai berikut
:
|
JENIS
MODAL KERJA (W.B. Taylor)
A. Modal Kerja Permanen (Permanent
Working Capital)
Modal Kerja yg hrs tetap ada
dlm perusahaan utk menjalankan fungsinya.
1. Modal Kerja Primer (Primary working
capital)
Jumlah
Modal Kerja minimum yg hrs ada pd perush utk menjamin kontinuitas usahanya
2. Modal Kerja Normal (Normal Working
Capital)
Jumlah
Modal Kerja yg diperlukan utk menyelenggarakan luas produksi normal
B. Modal Kerja Variabel (Variable
Working Capital)
Modal Kerja yg jumlahnya berubah-ubah sesuai dg perubahan
keadaan.
1. Modal kerja musiman (seasonal
working capital) Æ berubah krn fluktuasi
musim
2. Modal kerja siklis (cyclical working
capital) Æ berubah krn fluktuasi konjungtur
3. Modal kerja darurat (emergency
working capital) Æ berubah krn keadaan
darurat
PERPUTARAN
MODAL KERJA
Periode perputaran Modal Kerja di mulai dari saat di mana
kas diinvestasikan dlm komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi
menjadi kas. Makin pendek periode tsb, makin cepat (makin tinggi) perputarannya.
Contoh:
Tingkat
perputaran modal kerja dalam 1 tahun diketahui dengan cara menbagi tahun dalam
bulan atau hari dengan periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Diketahui
:
ü Periode perputaran modal kerja
(k1-k2)= 1 bulan, maka tingkat perputaran modal modal kerjanya 12 kali dalam 1
tahun
ü Jika k1-k2 = 2 bulan, tingkat
perputaran modal kerja 6 x setahunnya
ü Jika k1-k2 = 3 bulan, tingkat
perputaran modal kerja 4 x setahunnya
ü Jika k1-k2 = 4 bulan, dimana barang
harus dibayar dulu sebulan sebelum barang diterima, periode penyimpanan dan
penjualan meliputi waktu 2 bulan penerimaan piutang 1 bulan, dapat dihitung
dari neraca dan income statement dengan :
|
PENENTUAN
BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA
Besar
Kecilnya Modal Kerja tergantung dr 2 faktor :
1) Periode perputaran atau periode
terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi
jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya
proses produksi, lamanya barang di simpan digudang, jika waktu penerimaan
piutang.
2) Pengeluaran kas rata-rata setiap
hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari untuk
keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.
Modal
Kerja makin besar, jika :
ü Jumlah pengeluaran kas setiap tetap,
periode perputaran lama
ü Periode perputaran tetap, jumlah
pengeluaran kas besar
Contoh:
PT
“ABC” memproduksi produk Z, setiap harinya sebanyak 100 unit. Dalam satu bulan
perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur biaya yang dibebankan untuk setiap
unit produk adalah sbb:
a.
Bahan
Mentah A seharga Rp 500
b. Bahan Mentah B seharga Rp 200
c.
Tenaga
Kerja Langsung Rp 400
Biaya
administrasi setiap bulan Rp 1.250.000. Gaji pimpinan perusahaan setiap bulan
Rp 2.000.000. Uutuk membeli bahan mentah A perusahaan harus memberikan uang
muka kepada supplier bahan mentah tsb rata-rata 5 hr sebelum bahan mentah
diterima. Waktu yang diperlukan untuk
membuat barang tersebut 5 hari, dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas
barang masih harus tersimpan digudang 2 hari. Penjualan dilakukan dengan kredit
dengan syarat pembayaran 10 hari sesudah barang diambil. Pimpinan menetapkan
persediaan besi Rp 2.000.000. Berapa besarnya kebutuhan Modal Kerja yang
diperlukan perusahaan tersebut untuk membiayai membiayai operasi perusahaan
secara Kontinyu?
Jawab:
Periode
perputaran
a) Bahan mentah A
ü Dana yang terikat dalam persekot
bahan 5 hari
ü Proses produksi 5 hari
ü Barang jadi 2 hari
ü Piutang dagang 10 hari
b) Bahan mentah B, tenaga kerja
langsung, biaya administrasi, gaji pimpinan
ü Proses produksi 5 hari
ü Barang jadi
2 hari
ü Piutang dagang 10 hari
Kebutuhan
dana yang akan ditanamkan dalam unsur modal kerja tersebut adalah:
a) Bahan mentah A =
100 unit x Rp.500 x 22 hari =
Rp. 1.100.000
b) Bahan mentah B =
100 unit x Rp. 200 x 17 hari = Rp.
340.000
c) Tenaga kerja langsung = 100
unit x Rp. 400 x 17 hari = Rp.
680.000
--------------------- +
Jumlah
Rp. 2.120.000
Biaya
administrasi dan gaji pimpinan :
ü Jumlah biaya selama 1 bulan Rp.
3.250.000
ü Jumlah biaya produksi selama 1 bulan
(25 hari ) = 25 x 100 unit = 2500 unit
ü Biaya per unit = Rp. Rp. 3.250.000 /
2500 unit = Rp. 1300
ü Biaya per hari 100 unit x Rp. 1300 =
Rp. 1.300.000
Dana
yang diperlukan untuk biaya selama periode perputaran
= Rp. 1.300.000 x 17 hari = Rp.
22.100.000
Persediaan kas minimal = Rp.
2.000.000
--------------------- +
Jumlah
modal kerja yang dibutuhkan = Rp. 26.220.000
Pentingnya Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja adalah pengaturan total dan jumlah
masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yg dibutuhkan untuk
mendukung aktiva lancar.
Beberapa
alasan pentingnya manajemen modal kerja:
1. Sebagian wtk manajer keuangan banyak
digunakan untuk menyelesaikan masalah modal kerja. Misalnya agar perusahaan
beroperasi efisien, persediaan perlu dikelola secara hati-hati.
2. Keputusan modal kerja dapat
berpengaruh secara berarti terhdp risiko, return dan harga saham.
Manajemen
modal kerja yang sehat memperhatikan 2 masalah keputusan yang mendasar yaitu:
1. Masalah penentuan jumlah optimal
investasi dalam aktiva lancar (AL)
2. Penentuan kombinasi yang tepat
antara pembelanjaan dengan utang jangka pendek dan jangka panjang untuk
mendukung investasi modal kerja
Ada
2 masalah kunci dalam penentuan tingkat aktiva lancar yang optimal yaitu:
1. Masalah Likuiditas
2. Trade-off antara profitabilitas dan
risiko
Pertimbangan yg diperlukan oleh manajemen dlm penentuan modal kerja (Horne
and Wachowic, 1995) diantaranya:
1. Aktiva Lancar likuiditas
2. Aktiva Lancar resiko yang dihadapi perusahaan mengurangi resiko kekurangan persediaan
3. Aktiva Lancar profitabilitas modal yang tertanam dlm AL
Terjadinya
trade –off antara profitabilitas dan resiko yaitu:
1. Jika Perusahaan ingin
profitabilitas tinggi, maka harus
memelihara AL relatif rendah, akibatnya resiko tinggi terhadap kekurangan
sediaan / kehilangan kesempatan penjualan, dan sebaliknya.
2. Jika Perusahaan ingin resiko rendah
terhadap kekurangan persediaan dan kehilangan kesempatan penjualan, maka harus
memelihara tingkat AL yang relatif tinggi, akibatnya profitabilitas rendah.
Pada
tingkat output tertentu, ada 3 alternatif kebijakan tingkat AL :
1. Kebijakan I : jumlah / tingkat AL
relatif besar (merupakan pendekatan konservatif)
2. Kebijakan II : jumlah / tingkat AL
relatif sedang (merupakan Pendekatan yg bersifat moderat (pendekatan tidak
konservatif dan tidak agresif)
3. Kebijakan III : jumlah / tingkat AL
rendah (merupakan Pendekatan agresif)
Terdapat
3 jenis kebijakan pembelanjaan yaitu:
1. Kebijakan pembelanjaan hedging
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan
yang mempunyai umur pembelanjaan relatif sama dengan umur investasi
2. Kebijakan konservatif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan
yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih lama dari umur sebagian
investasi dalam aktiva agar terdapat suatu margin of safety dalam menjaga
likuiditas
3. Kebijakan pembelanjaan agresif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan
yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih pendek dari umur sebagian
investasi dlm aktiva utk menekan biaya pembelanjaan.
Penerapan
Kebijakan Pembelanjaan terhadap komponen Aktiva
Pengertian Modal Kerja :
Menurut Weston dan Brigham (1981, p.266) Modal Kerja adalah :
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities, account receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net working capital is current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which encompases all aspects of the administration of both current assets and current Liabilities”.
Yang kurang lebih memiliki arti: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal kerja bruto ( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital ) adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Menurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja adalah Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Modal kerja menurut Droms (1991:131) adalah The term working capital generally refers to a firm's investment in current asset over current liabilities. Net working capital refers to the excess of current assets over current liabilities and can be thought of as the circulating capital of a business firm. Effective control of this circulating capital is one of the most important Junctions of financial management.
Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Menurut Weston dan Brigham (1981, p.266) Modal Kerja adalah :
“Working Capital is a firm’s investments in short – term assets – cash, short-term securities, account receivable, and inventories. Gross Working Capital is the firm’s total current assets. Net working capital is current Assets minus current liabilities. Working Capital Management, which encompases all aspects of the administration of both current assets and current Liabilities”.
Yang kurang lebih memiliki arti: Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal kerja bruto ( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih ( net working capital ) adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Menurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja adalah Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Modal kerja menurut Droms (1991:131) adalah The term working capital generally refers to a firm's investment in current asset over current liabilities. Net working capital refers to the excess of current assets over current liabilities and can be thought of as the circulating capital of a business firm. Effective control of this circulating capital is one of the most important Junctions of financial management.
Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Manajemen
Modal Kerja dan Struktur Modal
Tag
LATAR
BELAKANG
Setiap
perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan
untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar
persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya untuk membiayai
operasi perusahaan.Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva
lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen
kas, manajemen piutang manajemen persediaan.
Kecenderungan
perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang, tanpa disadari secara
berangsur-angsur, akan menimbulkan kewajiban yang makin berat bagi perusahaan
saat harus melunasi (membayar kembali) hutang tersebut. Tidak jarang
perusahaan-perusahaan yang akhirnya tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut,dan
bahkan dinyatakan pailit. Hingga kini belum ada rumus matematik yang tepat
untuk menentukan jumlah optimal dari hutang dan ekuitas dalam struktur modal
(Seitz,1984: 301). Pedoman umum hanyalah mencari hutang sebanyak mungkin tanpa
meningkatkan resiko atau menurunkan fleksibilitas perusahaan.
Pada
dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha mencari keseimbangan
finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif neraca
tersebut dengan sebaik-baiknya. “Pemilihan susunan kualitatif pada sisi assets
akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan
kualitatif dari sisi liabilities dan equities akan menentukan struktur keuangan
dan struktur modal perusahaan” (Riyanto, 1984, p.4). Wasis (1981)
menyatakan bahwa struktur modal harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan.
Struktur keuangan menyatakan dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur keuangan
adalah keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca
sebelah kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal
sendiri baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek
panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek
DEFINISI MODAL
KERJA
Menurut Weston dan Brigham (1981,p.266) Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva pendek
seperti kas, sekuritas (surat – surat berharga), piutang
dagang dan persediaan. Jadi modal kerja ini disebut modal kerja bruto ( gross working capital ). Sedang
modal kerja bersih ( net working jangka capital ) adalah aktiva lancar
dikurangi hutang lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas
mencakup semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Menurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja adalah Modal Kerja adalah
dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas,
piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto
adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet
neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang
lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva
lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Weston dan Copeland (1992) memberikan definisi struktur
modal
sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham
terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba
ditahan. Bila perusahaan memiliki saham preferen, maka saham tersebut akan
ditambahkan pada modal pemegang saham.
Menurut Lawrence, Gitman (2000, p.488), definisi struktur
modal
adalah sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long term debt and equity
maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan
antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.
Ada dua macam tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang
(debt capital) dan modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya
dengan struktur modal, jenis modal hutang yang diperhitungkan hanya
hutang jangka panjang.
TUJUAN DAN SUMBER MODAL
KERJA
Tujuan
laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan
yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal
kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan
gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi
modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
- Hasil operasi perusahaan.
- Keuntungan dari pernjualan
surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
- Penjualan aktiva tidak lancar
- Penjualan saham atau obligasi
Terdapat tiga konsep definisi modal
kerja yaitu :
- Konsep kuantitatif:
Konsep ini menunjukan jumlah dana (
fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap
bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
- Konsep kualitatif:
Menitik beratkan pada kualitas modal
kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap
hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection
( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )
- Konsep fungsional:
Menitik beratkan fungsi dari dana
yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current
income dan future income.
SEBAB PERUBAHAN MODAL
KERJA
A. Adanya
kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja
akan bertambah
B. Ada
pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya
aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses
depresiasi,modal kerja kan bertambah
C. Ada
penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau
hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar,
maka modal kerja akan bertambah
D. Karena
kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian
exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
E. Adanya
pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu
dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
F. Adanya penambahan atau pembelian
aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
G.
Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadi.
MANFAAT MANAJEMEN MODAL
KERJA
A. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
A. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
B.
Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
C.
Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan
bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan
yang mungkin terjadi.
D.
Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
konsumen
E.
Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
F.
Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
G. Laporan
modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan
terhadap modal kerja
Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Setiap
perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan
untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar
persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya untuk membiayai
operasi perusahaan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengertian dari modal
kerja disini peneliti kemukakan beberapa pendapat :
1. James C
Van Harne (1997:214) menyatakan, bahwa “Modal kerja bersih adalah aktiva lancar
dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi perusahaan
dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan”
2. J. Fred
Weston Eugene F. Brigham (1991:157), menyatakan bahwa “Modal kerja adalah
investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka
pendek, piutang dan persediaan”.
3. Bambang
Riyanto (1995:7), mengemukakan 3 (tiga) konsep pengertian modal kerja yaitu :
a. Konsep
kuantitatif
Konsep ini
menitikberatkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva
lancar, aktiva ini merupakan aktiva sekali berputar kembali dalam bentuk semula
atau dana yang tertanam dalam aktiva akan dapat bebas lagi dalam jangka pendek.
Jadi menurut konsep ini adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar. Dalam pengertian
ini modal kerja sering disebut modal kerja bruto atau gross working capital.
b. Konsep
kualitatif
Pada
pengertian ini konsep modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang
lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Jadi modal kerja menurut konsep ini
adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan
kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
c. Konsep
fungsional
Konsep ini
menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana
yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan. Aktiva lancar sebagian merupakan unsur modal kerja, walaupun tidak
seluruhnya.
KESIMPULAN
Dari
uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan :
- bahwa modal kerja adalah harta
yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan
usaha atau membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang
lain dengan tujuan memperoleh laba yang optimal.
- Sebaliknya struktur modal hanya
menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan
jangka pendek.
mohon maaf perhitungannya ada yang salah 100 x 1300 kan harusnya 130.000
BalasHapus