Definisi Biaya Kualitas
Biaya
kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul karena kualitas buruk mungkin dan
memang ada. Biaya kualitas berkaitan dengan dua subkategori dari
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kualitas yaituaktivitas kontrol dan aktivitas
gagal.
1.Aktivitas kontrol yang merupakan aktivitas untuk
mencegah atau mendeteksi terjadinya produk yang kurang baik.Jadi aktivitas
kontrol trdiri dari menilai dan mencegah.
2.Aktivitas
gagal adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau pelanggannya
dalam menanggapi kualitas buruk. . Dalam menanggapi kualitas yang
muncul sebelum pengiriman suatu produk yang jelek ke pelanggan, aktivitas ini
diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal internal, jika tidak demikian maka
aktivitas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal eksternal. Biaya
kegagalan adalah biaya yang dikeluarkan atau dimunculkan oleh sebuah organisasi
karena dilakukannya aktivitas gagal.
Informasi yang
diperoleh dari pengukuran biaya kualitas dapat menarik perhatian top
management mengenai adanya masalah biaya kualitas dan mengambil tindakan
perbaikan. Dengan demikian, biaya kualitas yang terlalu besar dapat dikurangi
secara signifikan dengan memperhatikan alokasi biaya kualitas pada empat
golongan biaya kualitas. Biaya kualitas terdiri dari 4 jenis
biaya yaitu:
Biaya Pencegahan
Prevention costs adalah biaya yang terjadi dalam upaya mencegah adanya
produk dengan kualits tidak baik. Biaya ini
meliputi:
a.
Biaya riset pasar. Biaya ini terjadi dalam pengumpulan dan evaluasi yang terus
menerus tentang kebutuhann dan persepsi kualitas pelanggan dan pengguna
mempengaruhi kepuasan pemakai produk atau jasa perusahaan.
b.
Biaya perencanaan kualitas, misalnya biaya menetapkan target kualitas yang
diinginkan, biaya merencanakan bagaimana cara melakukan pengendalian supaya
target kualitas yang ditetapkan dapat tercapai.
c.
Biaya merancang produk dan proses produksi. Biaya ini terjadi untuk menerjemahkan
kebutuhan pelanggan dan pengguna menjadi standar-standar dan syarat-syarat
kualitas yang reliable.
d.
Biaya program pelatihan.
e.
Biaya kerja sama dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas dari bahan baku
yang dikirimkan dan biaya menyeleksi pemasok. Sub elemen dari biaya ini adalah supplier
review, supplier rating, review data teknis order pembelian
dan perencanaan kualitas pemasok.
f. Biaya perawatan peralatan
dan mesin untuk membuat produksi.
Biaya Penilaian
Appraisal costs adalah biaya-biaya yang terjadi dalam mendeteksi
unit-unit produk mana yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Dengan kata lain,
biaya yang terjadi karena usaha untuk memastikan bahwa bahan baku dan produk
memenuhi standar kualitas. Menurut Besterfield (1998), biaya ini meliputi:
a.
Purchasing Appraisal Costs. Biaya ini mencakup inspeksi dan pengetesan
bahan baku, pengetesan perlengkapan atau jasa-jasa yang dibeli untuk menentukan
diterima atau tidaknya untuk digunakan.
b. Operations (Manufacturing
or Service). Biaya ini terjadi untuk kegiatan inspeksi, tes atau audit yang
diperlukan untuk menentukan dan memastikan dapat atau tidaknya suatu produk
Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun
ke-2 Januari-April 2011
atau
jasa diterima untuk dilanjutkan ke dalam setiap langkah terpisah dalam rencana
operasi dari awal produksi sampai produk dikirim ke pelanggan.
c.
External Appraisal Costs. Biaya ini secara umum terjadi kapanpun
diperlukan untuk setiap set up atau instalasi lapangan dan memeriksa
produk sebelum diterima oleh pelanggan dan juga ketika diperlukan untuk uji
lapangan atas produk atau jasa baru.
d.
Review of Test and Inspection Data. Biaya ini terjadi untuk me-review
inspeksi dan tes data secara teratur sebelum produk dikeluarkan untuk
dikirim, seperti untuk menentukan apakah kualifikasi produk sudah terpenuhi.
e. Miscellaneous Quality
Evaluations. Biaya ini mencakup biaya dari semua evaluasi (audit) kualitas
bidang pendukung untukmemastikan kelangsungan kemampuannya dalam memberikan
dukungan terhadap proses produksi.
Biaya Kegagalan Internal
Internal failure costs adalah biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat dari
memproduksi produk yang tidak memenuhi standar kualitas dan ditemukan sebelum
dikirim ke pelanggan. Biaya ini antara lain:
a.
Biaya rework, spoilage, dan scrap. Biaya ini biasanya mewakili
porsi penting dari keseluruhan biaya kualitas dan secara umum dapat dipandang
sebagai biaya yang berhubungan dengan produk atau jasa yang tidak sesuai yang
ditemukan selama proses produksi.
b.
Biaya dihentikannya proses produksi atau biaya perbaikan fasilitas produksi karena
terjadinya kegagalan produk.
c.
Product or Service Design Failure Costs (Internal). Biaya ini umumnya
dianggap sebagai biaya yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh desain
yang tidak memadai dalam dokumentasi yang dikeluarkan untuk proses produksi.
d. Biaya potongan penjualan
untuk produk yang tidak memenuhi standar kualitas.
Biaya Kegagalan Eksternal
External failure costs adalah biaya-biaya yang terjadi karena mengirimkan
produk yang tidak memenuhi standar kualitas kepada pelanggan. Biaya ini antara
lain meliputi:
a.
Biaya penanganan keluhan dan klaim pelanggan. Biaya ini mencakup biaya total
untuk menginvestigasi, memecahkan persoalan, dan menanggapi pelanggan
individual atau komplain atau pertanyaan pemakai, termasuk jasa tertentu yang
diperlukan.
b.
Biaya penggantian garansi (Returned Goods). Biaya ini mencakup biaya
total dalam mengevaluasi dan memperbaiki atau mengganti barang-barang yang
tidak diterima oleh pelanggan karena masalah yang berhubungan dengan kualitas.
c.
Biaya perbaikan dan ongkos kirim produk yang dikembalikan. Biaya ini mencakup
total biaya atas klaim yang dibayarkan kepada pelanggan atau pemakai setelah
persetujuan untuk menutup biaya-biaya, termasuk biaya perbaikan, seperti
memindahkan hardware yang rusak dari suatu sistem.
d.
Biaya tuntutan lebih jauh dari pelanggan karena menerima produk yang tidak
memenuhi standar kualitas. Biaya yang dibayar perusahaan karena klaim
pertanggungjawaban, termasuk biaya asuransi produk atau jasa.
e. Penalties. Penalty
costs adalah biaya yang terjadi karena pelaksanaan jasa atau produk yang
tidak mencapai ketentuan yang diterapkan dalam kontrak dengan pelanggan, atau
peraturan pemerintah.
f. Lost Sales. Lost
sales adalah nilai kontribusi kepada profit yang hilang karena
berkurangnya penjualan yang disebabkan oleh masalah kualitas.
Pengukuran Biaya Kualitas
Biaya kualitas dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis
biaya yaitu:
• Observable quality cost yaitu bioaya kualita yang dapat diketahui jumlahnya dari catatan yang terdapat dalam system akuntansi yang digunakan perusahaan
• Hidden quality cost adalah merupakan biaya atau krugian yang muncul karena rendahnya kualitas tetapi jumlah biaya ini tidak dapat diketahui dari catatan akuntansi perusahaan.
• Observable quality cost yaitu bioaya kualita yang dapat diketahui jumlahnya dari catatan yang terdapat dalam system akuntansi yang digunakan perusahaan
• Hidden quality cost adalah merupakan biaya atau krugian yang muncul karena rendahnya kualitas tetapi jumlah biaya ini tidak dapat diketahui dari catatan akuntansi perusahaan.
Jumlah biaya kualitas merupakan penjumlahan baik
Observable quality cost maupun Hidden quality cost. Untuk menentukan jumlah
hidden quality cost diperlukan estimasi. Estimasi dapat dilakukan dengan cara
berikut:
• Multiplier method,penentuan hidden quality cost dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan mengamsumsikan bahwa total biaya kegagalan eksternal adalah biaya eksternal yang dapat diukur dikalikan dengan multiplier tertentu.
• Market Researsh method,penentuan hidden quality cost dengan melakukan penelitian pasar.
• Taguchi Quality loss Function, Fungsi ini mengasumsikan bahwa setiap variasi dari nilai sasaran karakteristik kualitas menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. Biaya tersembunyi meningkat secara kuadratikal ketika nilai aktual menyimpang dari nilai sasaran.
• Multiplier method,penentuan hidden quality cost dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan mengamsumsikan bahwa total biaya kegagalan eksternal adalah biaya eksternal yang dapat diukur dikalikan dengan multiplier tertentu.
• Market Researsh method,penentuan hidden quality cost dengan melakukan penelitian pasar.
• Taguchi Quality loss Function, Fungsi ini mengasumsikan bahwa setiap variasi dari nilai sasaran karakteristik kualitas menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. Biaya tersembunyi meningkat secara kuadratikal ketika nilai aktual menyimpang dari nilai sasaran.
Pelaporan Biaya Kualitas
Biaya kualitas perlu dilaporkan agar dapat membantu manajemen dalam meningkatkan perencanaan,pengendalian ,serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas. Terdapat 2 cara pelaporan biaya kualitas yaitu dengan Quality cost report serta Analisis.
Biaya kualitas perlu dilaporkan agar dapat membantu manajemen dalam meningkatkan perencanaan,pengendalian ,serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas. Terdapat 2 cara pelaporan biaya kualitas yaitu dengan Quality cost report serta Analisis.
Quality cost report(laporan biaya kualitas)
Lapora ini menyajikan informasi biaya kualits dengan cara menentukan setiap elemen biaya kualitas dalam%terhadap penjualan.
Lapora ini menyajikan informasi biaya kualits dengan cara menentukan setiap elemen biaya kualitas dalam%terhadap penjualan.
Sebagai contoh, dalam mengkualitaskan penerapan
program pemilihan pemasok untuk menghasilkan
kualitas masukan bahan,
seorang manajer akan memerlukan penilaian terhadap:
1. Biaya kualitas saat ini untuk setiap kelompok.
2. Tambahan biaya yang berhubungan dengan program
tersebut.
3. Penghematan yang diproyeksikan untuk setiap
elemen dan setiap
kelompok.
Waktu terjadinya biaya dan penghematan tersebut juga
harus
diproyeksikan. Setelah pengaruh-pengaruh terhadap kas
dapat diproyeksikan,
maka dapat dilakukan analisis peanggaran modal untuk
menilai keunggulan
program.
Pelaporan biaya kualitas sangat penting peranannya
bagi suatu
perusahaan apabila perusahaan itu benar-benar serius
menerapkannya dan
memandang penting peningkatan kualitas dan
pengendalian biaya kualitas.
Langkah pertama yang dilakukan adalah penilaian
biaya kualitas yang
sesungguhnya terjadi saat ini. Daftar biaya kualitas
yang sesungguhnya terjadi
untuk setiap kelompok biaya dapat memberikan dua
pandangan, yaitu:
1. Daftar tersebut menunjukkan biaya kualitas untuk
masing-masing kelompok
sehingga memungkinkan para manajer memperkirakan
dampak keuangannya.
2. Daftar tersebut menunjukkan distribusi biaya
kualitas setiap kelompok
sehingga memungkinkan para manajer untuk menaksir
biaya relatif setiap
kelompok.
Laporan Biaya Kualitas
Signifikansi
finansial dari biaya kualitas dapatb dinilai secara lebih mudah dengan mengekspresikan
biaya-biaya ini sebagai persentasi penjualan aktual. Terdapat dua pandangan
tentang biaya kualitas optimal yaitu : pandangan tradisional yang
mensyaratkan adanya tingkat kualitas yang dapat diterima, dan pandangan yang
diadopsi oleh perusahaan-perusahaan kontemporer, yang disebut sebagai totak
kontrol kualitas (total quality control). Setiap pandangan menawarkan kepada
manajer, informasi-informasi tentang bagaimana biaya-biaya kualitas harus
dimanajemen.
• Pendekatan konvensionla, mendasarkan pada anggaran
adanya “trae off” pada biaya kualitas yaitu antara biay pengendalian dan biaya
kegagalan
• Pendekatan Kontemporer, pendekatan kontemporer tidak
mengenal batas toleransi tingkat kerusakan yang masih dapat diterima(AQL).
Pendekatan ini menggunakan tingkat kerusakan 0. Pendekatan kontemporer tidak
menganggap adanya trade off anatara biaya pengendalian dan kegagalan. Terdapat
3 perbedaan mendasar terhadap biaya kualitas optimal dari sudut pandang
kontemporer dari sudut pandang konvensional. Perbedaan yang pertama adalah
bahwa menurut pandangan kontemporer, biaya pengendalian tidak akan meningkat
tanpa batas pada saatmendekati tingkat kerusakan 0. Perbedaan yang kedua adalah
bahwa biaya pengendalian kualitas akan meningkat tetapi kemudian menurun pada
saat mendekati tingkat kerusakan 0. Perbedaan yang ketiga adalah biaya
kegagalan dapat ditekan sampai mendekati 0.
Produktivitas:pengukuran dan pengendalian
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi produk secara efisien dan lebih menekan pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk menghasilkan produk. Yang dimaksud produktivitas disini adalah total product efficiency. Efisiensi produktivitas total adalah titik yang memenuhi 2 kondisi:
• Technical efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menhasilkan output dalam jumlaha tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian input untuk menghasilkan output tertentu.\
• Input trade-off efficiency,unyuk setiap kombinasi input tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah tertentu dan dapat memberikan biaya yang paling rendah.
Pengukuran Produktivitas
Produktivitas dapat diukur dengan 2 cara berikut ini:
1. Partial produktivitas atau produktivitas persiala ditentukan dengan mengukur produktivitas untuk setiap satu jenis output saja
2. Total productivity atau produktivitas total ditentukan dengan mengukur produktivitas semua jenis input yang digunakan, dan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu
• Profile productivity,diman prosuktivitas dihitung untuk setiap jenis input dan dibandingkan selama periode waktu tertentu
• Profit-linked productivity,dapat dilakukan dengan menhitung perbedaan jumlah input yang akan dikeluarkan dengan tanpa adanya perubahan produktivitas dengan jumlah input yang sesungguhnya digunakan
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi produk secara efisien dan lebih menekan pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk menghasilkan produk. Yang dimaksud produktivitas disini adalah total product efficiency. Efisiensi produktivitas total adalah titik yang memenuhi 2 kondisi:
• Technical efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menhasilkan output dalam jumlaha tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian input untuk menghasilkan output tertentu.\
• Input trade-off efficiency,unyuk setiap kombinasi input tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah tertentu dan dapat memberikan biaya yang paling rendah.
Pengukuran Produktivitas
Produktivitas dapat diukur dengan 2 cara berikut ini:
1. Partial produktivitas atau produktivitas persiala ditentukan dengan mengukur produktivitas untuk setiap satu jenis output saja
2. Total productivity atau produktivitas total ditentukan dengan mengukur produktivitas semua jenis input yang digunakan, dan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu
• Profile productivity,diman prosuktivitas dihitung untuk setiap jenis input dan dibandingkan selama periode waktu tertentu
• Profit-linked productivity,dapat dilakukan dengan menhitung perbedaan jumlah input yang akan dikeluarkan dengan tanpa adanya perubahan produktivitas dengan jumlah input yang sesungguhnya digunakan
Penggunaan Informasi Biaya Kualitas
Biaya
kualitas dilaporkan untuk memperbaiki perencanaan manajerial, kontrol, dan
pengambilan keputusan. Menggunakan informasi biaya kualitas untuk menerapkan
dan mengawasi efektifitas program kualitas merupakan salah satu kegunaan dari
sistem biaya kualitas. Informasi biaya kualitas merupakan input yang penting
untuk pengambilan keputusan manajemen.
Menggunakan Informasi Biaya Kualitas untuk
Pengambilan Keputusan
Para
manajer memerlukan informasi biaya kualitas sesuai dengan jumlah konteks
pengambilan keputusan. Dua diantaranya adalah penetapan harga stratejik dan analisis
biaya-volume-laba.
Sertifikasi Kualitas Melalui ISO 9000
Ketika
sebuah perusahaan menilai kualitas dari suppliernya, perusahaan yang sama dapat
mensuplai dari perusahaan lain yang mensyaratkan sertifikasi kualitas penjual.
Program yang terbaru disebut dengan ISO 9000.
ISO
9000 merupakan standar pengukuran kualitas. Program ini merupakan satu
rangkaian seri dari lima standar kualitas internasional. Standar ini berpusat
pada konsep dokumentasi dan pengontrolan ketidaksesuaian kualitas dan
perubahan.
Perlu diperhatikan bahwa ISO 9000 tidak
mensertifikasi kualitas produk tersebut, tidak juga komitmen perusahaan unutk
melakukan perbaikan berkelanjutan. Pada kenyataannya, ISO 9000 merupakan suatu
kosakata dan serangkaian lima standar.
Pada
sisi positifnya, banyak perusahaan telah menemukan bahwa proses aplikasi untuk
sertifikasi ISO 9000, disamping memeakan waktu dan mahal, program ini
menghasilkan keuntungan penting dalam arti pengetahuan diri. ISO 9000 bukan
merupakan sistem kualitas. Program ini merupakan langkah pertama dalam
sertifikasi supplier. Tapi, perusahaan-perusahaan mendapati bahwa sulit
untuk bertahan membayar audit independen untuk menilai proses
kualitas mereka.
Pelaporan
biaya kualitas sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan hanya
merupakan salah satu tujuan dari sistem pembiayaan kualitas yang baik. Tujuan
lain adalah untuk mengontrol biaya kualitas-sebuah faktor kritikal yang
membantu keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar